cerita endsu

blog ini masih polos banget,sekedar untuk tempat curhat endsu yang sedang belajar menulis. mohon saran dan nasehat dari para pembaca yang sudi mampir. terima kasih

Monday, February 26, 2007

Doa Seorang Pendosa

Oh Tuhan
Setiap aku merasa hampa
Aku selalu berlari ke arah-Mu
Aku tidak mau perasaan dan hatiku kosong tanpa-Mu
Karena kata orang, pikiran yang kosong itu gampang kemasukan
Ya angin ya setan

Sehingga aku selalu menjerit memanggil-Mu
Aku tidak ingin pikiranku kosong lagi
Tak bisa kubayangkan aku sanggup melakukan hal-hal yang bisa membuatku malu
Atau yang bisa merugikan diriku dengan tidak masuk akal

Tapiii kadang aku merasa putus asa
Putus harapan
Putus cinta….ya cinta-Mu atau cinta makhluk-Mu

Sampai detik ini belum pernah kurasakan cinta selain cintaku kepada-Mu
Disaat yang lain repot menahan dan mengumbar rasa
Ternyata aku kalah jauh sekali

Ya Tuhan
Apa ini karena karmaku
Apa ini karena dosa-dosaku
Begitu banyak dosa yang aku timbun
Sehingga aku mendapat hukuman sedemikian berat

Aku ingin lari dari-Mu
Aku ingin meninggalkan-Mu
Tapi aku takut
Karena tidak ada lagi
Selain Engkau tempat aku berserah
Aku berpasrah
Dan tenyata memang hanya kepada-Mu
Aku bisa menyerahkan seluruh jiwa raga ini
Seluruh beban ini
Aku percaya bahwa Engkaulah Sang Maha Pengatur
Dan scenario yang Engkau gariskan
Selalu indah dan yang terbaik untukku

Peringatkan aku
Jewerlah aku
Tegurlah aku
Bila aku lalai
Karena…
Sering kali aku alpa dan khilaf
Dengan sedikit rayuan dan godaan dunia
Begitu mudahnya aku tergiur dan jatuh dalam lubang yang sama
Didetik sesudah aku bertobat
Bahkan secara sadar aku sanggup meninggalkan kewajiban-kewajibanku
Untuk kesenangan dunia yang penuh nafsu

Bila waktu yang terbaik itu tiba
Satu sisi hati ingin menghadap-Mu
Satu sisi hati yang lain mengingkari
Hingga esok harinya aku larut dalam penyesalan
Aku tahu itu
Tapi aku tetap bergelut dengan masalah yang sama
Manakah sisi hatiku yang sebenarnya?

Wahai Engkau sang Maha Tahu
Berilah petunjuk-Mu
Berilah setetes cinta dan rahmat-Mu
Jawablah kenapa aku harus mempunyai hati yang mendua?

0 Comments:

Post a Comment

<< Home